asuhan keperawatan hernia asuhan keperawatan hernia

Minggu, 30 Januari 2011

asuhan keperawatan hernia

| Minggu, 30 Januari 2011 | 0 comments

A. DEFINISI
• Hernia adalah suatu benjolan/penonjolan isi perut dari rongga normal melalui lubang kongenital atau didapat(1)
• Hernia adalah penonjolan usus melalui lubang abdomen atau lemahnya area dinding abdomen (3).
• Hernia Is the abnormal protrusion of an organ, tissue, of part of an organ through the structure that normally cotains it (1).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hernia adalah penonjolan dari isi perut dalam rongga normal melalui lubang yang kongenital ataupun didapat
Jenis hernia
 Diberikan nama menurut letaknya,misal diafragma, inguinal, femoralis, umbilikais, scrotalis
 Hernia terdiri dari cincin,kantog dan isi hernia
Berdasarkan sifatnya dibedakan:
 Hernia reponibel
Bila isi hernia dapat keluar masuk,usus keluar bila berdiri atau mengejan dan dapat masuk kembali.
 Hernia irreponibel
Bila isi hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga abdomen
Bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia disebut HERNIA INCARSERATA.
Klasifikasi Hernia Berdasarkan Arah Herniasi
• Hernia Eksterna(Penonjolannya dapat dilihat dari luar):
a. Hernia Inguinalis Medialis dan Lateralis
b. Hernia Femoralis
c. Hernia Umbilicus
d. Hernia Epigastrica
e. Hernia Lumbalis
f. Hernia Obturatoria
g. Hernia Semilunaris
h. Hernia Perinealis
i. Hernia Ischiadica
• Hernia Interna
Bila isi hernia masuk ke dalam rongga lain, misalnya cavum thorax, cavum abdomen :
a. Hernia Epiploici Winslowi : Herniasi viscera abdomen melalui foramen omentale
b. Hernia Bursa Omentalis
c. Hernia Mesenterica
d. Hernia Retroperitonealis
e. Hernia Diafragmatic


B. ANATOMI FISIOLOGI

Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung.
Fungsi usus besar :usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau absorpsi makanan.Bila isi usus halus mencapai sekum maka semua zat makanan telah diabsorpsi dan isinya cair.

C. ETIOLOGI
a) Kongenital
Prosesus vaginalis yang tetap terbuka pada HIL
b) Peningkatan tekanan intra abdomen
Batuk kronis,menangis,mengejan

Hernia dapat terjadi karena ada sebagian dinding rongga lemah. Lemahnya dinding ini mungkin merupakan cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah lahir, contoh hernia bawaan adalah hermia omphalokel yang terjadi karena sewaktu bayi lahir tali pusatnya tidak segera berobliterasi (menutup) dan masih terbuka. Demikian pula hernia diafragmatika. Hernia dapat diawasi pada anggota keluarga misalnya bila ayah menderita hernia bawaan, sering terjadi pula pada anaknya.
Pada manusia umur lanjut jaringan penyangga makin melemah, manusia umur lanjut lebih cenderung menderita hernia inguinal direkta. Pekerjaan angkat berat yang dilakukan dalam jangka lama juga dapat melemahkan dinding perut

D. GEJALA KLINIS
1. Menangis terus
2. Muntah
3. Distensi abdomen
4. Feces berdarah
5. Nyeri bila sudah ditemukan komplikasi
6. Benjolan yang hilang timbul di paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring
7. Gelisah, kadang-kadang perut kembung
8. Konstipasi
9. Tidak ada flatus
E. PATOFISIOLOGI
Pemijatan ke arah atas dapat menyebabkan isi benjolan tersebut pecah atau membengkak, sehingga menyebabkan keadaan berbahaya. Hernia dilipat paha pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Biasanya luka operasi akan sembuh dalam beberapa hari saja.
Infeksi akibat hernia menjadikan penderita merasakan nyeri yang hebat dan infasi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus sangat ditangani dan dokter karena dapat mengancam nyawa penderita.
Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia atau cincin hernia. Pembuluh darah di daerah tersebut lama kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh darah perut sehingga dapat menyebabkan terjadi infeksi di dalam tubuh.

G. PENATALAKSANAAN
Pencegahan
Kelainan kongenital yang menyebabkan hernia memang tidak dapat dicegah, namun langkah-langkah berikut ini dapat mengurangi tekanan pada otot-otot dan jaringan abdomen:
• Menjaga berat badan ideal. Jika anda merasa kelebihan berat badan, konsultasikan dengan dokter mengenai program latihan dan diet yang sesuai
• Konsumsi makanan berserat tinggi. Buah-buahan segar, sayur-sayuran dan gandum baik untuk kesehatan. Makanan-makanan tersebut kaya akan serat yang dapat mencegah konstipasi.
• Mengangkat benda berat dengan hati-hati atau menghindari dari mengangkat benda berat. Jika harus mengangkat benda berat, biasakan untuk selalu menekuk lutut dan jangan membungkuk dengan bertumpu pada pinggang.
• Berhenti merokok. Selain meningkatkan resiko terhadap penyakit-penyakit serius seperti kanker dan penyakit jantung, merokok seringkali menyebabkan batuk kronik yang dapat menyebabkan hernia inguinalis.
Pengobatan
1. Konservatif
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.
2. Operatif
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia adalah hernioraphy, yang terdiri dari herniotomi dan hernioplasti.

a. . Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
b. Hernioplasti
Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenal berbagai metode hernioplasti seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m. tranversus internus abdominis dan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale poupart menurut metode Bassini, atau menjahitkan fasia tranversa m. transversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum cooper pada metode Mc Vay. Bila defek cukup besar atau terjadi residif berulang diperlukan pemakaian bahan sintesis seperti mersilene, prolene mesh atau marleks untuk menutup defek


II. KONSEP DASAR ASKEP
A. PENGKAJIAN
• Aktivitas/istirahat
• Gejala :
-Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat berat, duduk, mengemudi dan waktu lama
- membutuhkan papan/matras yang keras saat tidur
- Penurunan rentang gerak dan ekstremitas pada salah satu bagian tubuh
- Tidak mampu melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan.
• Tanda : Atrofi otot pada bagian tubuh yang terkena gangguan dalam berjalan
• Eliminasi
• Gejala : konstipasi dan adanya inkartinensia/retensi urine
Integritas Ego
• Gejala : ketakutan akan timbulnya paralisis, ansietas, masalah pekerjaan finansial keluarga
• Tanda : tampak cemas, depresi, menghindar dari keluarga
Neurosensori
• Gejala : kesemutan, kekakuan, kelemahan dari tangan/kaki
• Tanda : penurunan reflek tendon dalam, kelemahan otot, hipotonia.
• Nyeri tekan/spasme otot paravertebralis, penurunan persepsi nyeri
Kenyamanan
• Gejala : nyeri seperti tertusuk pisau, yang akan semakin memburuk dengan adanya batuk, bersin, defekasi, nyeri yang tidak ada hentinya, nyeri yang menjalar ke kaki, bokong, bahu/lengan, kaku pada leher.
• Post Operasi
Status Pernapasan
- Frekuensi, irama dan ke dalaman
- Bunyi napas
- Efektifitas upaya batuk
Status Nutrisi
- Status bising usus, mual, muntah
Status Eliminasi
- Distensi abdomen pola BAK/BAB
Kenyamanan
- Tempat pembedahan, jalur invasif, nyeri, flatus
Kondisi Luka
- Keadaan/kebersihan balutan
- Tanda-tanda peradangan
- drainage
Aktifitas
- Tingkat kemandirian dan respon terhadap aktivitas

2. Pemeriksaan penunjang
a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/ obstruksi usus.
b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih
dan ketidak seimbangan elektrolit.

B. DIAKNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan insisi bedah
2. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan hemoragi
3. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer
4. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna/makan-makanan
5. Ketakutan/ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
6. Pola pernapasan tak efektif berhubungan dengan ekspansi paru
7. Intelorensi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx 1 Nyeri (akut) berhubungan dengan insisi bedah
Tujuan :Setelah diberikan askep selama…..x24 jm diharapkan nyeri dapat berkurang.
KH :
• Pasien mengatakan nyeri berkurang
• Pasien tampak rilex
• Skala nyeri 3
• Nadi:80-100 x/mnt
Intervensi dan Rasional
1. Selidiki keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (skala 0 – 10) dan faktor pemberat/penghilang
R/ Nyeri insisi bermakna pada pasca operasi awal, diperberat oleh pergerakan, batuk, distensi abdomen, mual.
2. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai.
R/ Intervensi diri pada kontrol nyeri memudahkan pemulihan otot/jaringan dengan menurunkan tegangan otot dan memperbaiki sirkulasi
3. Pantau tanda-tanda vital
R/ Respon autonemik meliputi perubahan pada TD, nadi dan pernapasan yang berhubungan dengan keluhan/penghilang nyeri. Abnormalitas tanda vital terus menerus memerlukan evaluasi lanjut
4. Kaji insisi bedah, perhatikan edema ; perubahan konter luka (pembentukan hematoma) atau inflamasi mengeringnya tepi luka.
R/ Perdarahan pada jaringan, bengkak, inflamasi lokal atau terjadinya infeksi dapat menyebabkan peningkatan nyeri insisi
5. Berikan tindakan kenyamanan, misal gosokan punggung, pembebatan insisi selama perubahan posisi dan latihan batuk/bernapas, lingkungan tenang.
R/ Memberikan dukungan relaksasi, memfokuskan ulang perhatian, meningkatkan rasa kontrol dan kemampuan koping.
6. Berikan analgesik sesuai terapi
R/ Mengontrol/mengurangi nyeri untuk meningkatkan istirahat dan meningkatkan kerjasama dengan aturan terapeutik

Dx 2 Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan hemoragi
Tujuan :Setelah diberikan askep selama….x24 jam diharapkan volume cairan bisa terpenuhi

KH :
• Cairan terpenuhi
• Px membaik
• Ekspresi wajah rileks
• TTv normal
Intervensi dan Rasional
1. Pantau tanda-tanda vital dengan sering, perhatikan peningkatan nadi, perubahan TD postural, takipnea, dan ketakutan. Periksa balutan dan luka dengan sering selama 24 jam terhadap tanda-tanda darah merah terang atau bengkak insisi berlebihan
R/ Tanda-tanda awal hemorasi usus dan/ atau pembentukan hematoma yang dapat menyebabkan syok hipovotemik
2. Palpasi nadi perifer. Evaluasi pengisian kapiler, turgor kulit, dan status membran mukosa.
R/ Memberikan informasi tentang volume sirkulasi umum dan tingkat dehidrasi
3. . Perhatikan adanya edema
R/ . Edema dapat terjadi karena pemindahan cairan berkenaan dengan penurunan kadar albumen serum/protein
4. Pantau masukan dan haluaran (mencakup semua sumber : misal emesis, selang, diare), perhatikan haluaran urine
R/ Indikator langsung dari hidrasi/perjusi organ dan fungsi. Memberikan pedoman untuk penggantian cairan
5. Pantau suhu
R/ Demam rendah umum terjadi selama 24 – 48 jam pertama dan dapat menambah kehilangan cairan
6. Tinjau ulang penyebab pembedahan dan kemungkinan efek samping pada keseimbangan cairan.
R/ . Mengeksaserbasi cairan dan kehilangan elektrolit
7. Berikan cairan, darah, albumin, elektrolit sesuai indikasi.
R/ Mempertahankan volume sirkulasi dan keseimbangan elektrolit.

Dx 3 Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer
Tujuan :Setelah diberikan askep selama….x24 jamdiharapkan tidak adanya infeksi

KH :
• Tidak adanya infeksi
• TTV kembali normal
• Px membaik
• Ekspresi wajah rileks
Intervensi dan Rasional
1. Pantau tnda-tanda vital, perhatikan peningkatan suhu
R/ Suhu malam hari memuncak yang kembali ke normal pada pagi hari adalah karakteristik infeksi.
2. Observasi penyatuan luka, karakter drainase, adanya inflamasi
R/ Perkembangan infeksi dapat memperlambat pemulihan
3. Observasi terhadap tanda/gejala peritonitas, misal : demam, peningkatan nyeri, distensi abdomen
R/ Meskipun persiapan usus dilakukan sebelum pembedahan elektif, peritonitas dapat terjadi bila susu terganggu. Misal : ruptur pra operasi, kebocoran anastromosis (pasca operasi) atau bila pembedahan adalah darurat/akibat dari luka kecelakaan
4. Pertahankan perawatan luka aseptik, pertahankan balutan kering
R/ . Melindungi pasien dari kontaminasi silang selama penggantian balutan. Balutan basah sebagai sumbu retrogad, menyerap kontaminasi eksternal.
5. Berikan obat-obatan sesuai indikasi :
Antibiotik, misal : cefazdine (Ancel)
R/ Diberikan secara profilaktik dan untuk mengatasi infeksi

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Melakukan pendekatan pada px dan keluarga
2. Mengkaji factor yang mempengaruhi kemampuan untuk mencerna makanan
3. Memberi penjelasan pada px dan keluarga tentang pentingnya kebutuhan nutrisi bagi tubuh
4. Berkolaborasi dengan tim medis

E. EVALUSI KEPERAWATAN
S = Keluhan px yang dirasakan saat itu
O = Keadaan umum yang ada saat itu
A=
• Masalah sudah teratasi jika KH sudah teratasi
• Masalah belum teratasi jika KH belum teratasi
• Masalah teratasi sebagian jika KH teratasi sebagian
P =
• Itervensi dilanjutkan jika masalah belum teratasi
• Intervensi dilajutkan jika masalah teratasi sebagian
• Intervensi dihentikan jika masalah teratasis

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Ada banyak macam dan jenis hernia,tetapi yang sebenarnya pemberian nama pada setiap hernia dibuat menurut letaknya.Hernia yang belum parah dan benjolannya masih bisa dimasukkan kembali,tetapi hernia yang sudah parah dan terjepit oleh cincin hernia maka benjolannya tidak bisa dimasukkan kembali dan disebut dengan hernia INCARSERATA.

SARAN
Berbagai macam penyakit yang sering kali muncul tanpa kita sadari,oleh karena itu segeralahperiksa ke dokter apabila ada benjolan,karena kemungkinan itu adalah hernia.

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran UI.2000.Kapita Selekta Kedok edisi 2.Jakarta Media Aesculapius

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

alexa rank

© Copyright 2010. http://difkanurse.blogspot.com . All rights reserved | http://difkanurse.blogspot.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com